Jumat, 24 Juli 2020

PENGALAMAN TENTANG BELANJA MELALUI PLATFORM E-COMMERCE


Di era yang sudah modern saat ini, banyak terjadi perubahan bukan hanya terjadi pada alat komunikasi dan transportasi, bahkan perubahan gaya hidup manusia pun berubah dimana dahulu transaksi jual beli dilakukan secara konvensional dengan cara berbelanja secara langsung kepada penjual, namun saat ini berbelanja dapat dilakukan dimanapun kita berada, tanpa harus bertatap muka langsung dengan penjual.

Pada kesempatan kali ini saya akan bercerita pengalaman saya saat berbelanja disalah satu platform online shop besar di Indonesia. Tepat nya pada bulan Desember 2019 saya mencari sebuah baju di online shop, dan akhir nya saya menemukan baju yang saya cari dengan harga yang terjangkau. Awal saya belanja barang tersebut ada rasa khawatir dan cemas, khawatir barang yang terdapat pada gambar itu tidak sesuai dengan barang yang sampai ke saya nanti dan cemas takut barang nya tidak sampai kepada saya.

Pada saat itu saya bertanya kepada teman teman saya yang sudah pernah melakukan transaksi secara online, dan teman teman saya memberikan respondnya baik terkait berbelanja online tersebut. Akhirnya saya memutuskan belanja, dan melakukan pembayaran di salah satu supermarket sukses lah pembayaran yang saya lakukan terhadap barang yang saya beli. Saya disitu masih cemas dengan pengiriman barang nya. kecemasan saya bertambah ketika barang yang saya beli tersebut dalam jangka waktu 5 atau 6 hari belum sampai. Namun kecemasan saya hilang semua ketika barang nya sudah sampai dan sesuai dengan apa yang ada di gambar.

Tidak hanya saya saja yang memliki pengalaman berbelanja online berikut adalah cerita dari beberapa orang yang saya ambil dari internet terkait berbelanja secara online:

1.    “Eka Murti melakukan transaksi online nya peratama kali membeli wedges yang dijual pada toko online ternama. dia membeli barang tak tahu wujud aslinya, dan harus menunggu sekian lama untuk menerima barang setelah dibayarkan. Namun perangalaman pertamanya dibilang sukses.”
2.    “Arsya rasyid berbelanja produk baterai smart phone dan charger pada sebuah blog yang belum terlalu bonafit karena hanya diblog itu yang menjual produk tersebut. melakukan pembayaran via transfer dan setelah di transfer penjualnya menghilang dan loss kontak.”
3.    “Muzammil memiliki pengalaman berbelanja online dia membeli sofa berwarna cokla untuk melengkapi kebutuhan furniture rumahnya sofa tersebut model nya sangat minimalis dan muat diduduki 2 orang namu setelah sampai sofa nya sangat kecil hanya bisa diduduki oleh 1 orang dewasa.”

Diatas adalah pengalaman berbelanja online dari saya yang terbilang sukses dan ada juga orang lain yang terbilang gagal karena kena tipu dan tidak teliti saat melakukan belanja online. Berbelanja online lah pada online shop besar dan sudah terpercaya. Sekian Terimakasih J.



Kamis, 23 Juli 2020

KUNCI PENGENDALI DAN PENGUKURAN KRITERIA E-COMMERCE JIKA DILIHAT DARI BEBERAPA FAKTOR


1.  Faktor Ekonomi
Kita tahu bahwa konsumsi dipengaruhi oleh kekayaan penduduk, dan pelaku bisnis harus merencanakannya dengan tepat. Beberapa pertimbangan utama meliputi tersedianya kredit dan jumlah pendapatan disposable di pasar tertentu. Baik inflasi dan tingkat suku bunga dan GDP negara tertentu adalah faktor ekonomi lain yang dapat menghambat atau membantu usaha pemasaran.
Munculnya kegiatan E-commerce ini harus dapat diantisipasi dengan tepat dan baik agar tidak kehilangan peluang meraih kesempatan dalam era globalisasi, terutama di bidang ekonomi.
Kondisi perekonomian disuatu negara secara langsung dapat mempengaruhi kestabilan bisnis dari perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, maka akan semakin buruk pula kestabilan bisnisnya.

2.  Faktor Sosial
Masyarakat memberlakukan kepercayaan, sikap, dan gaya hidup yang diadopsi oleh lingkungan sekitarnya. Sikap ini sering berubah karena orang berusaha untuk mengakomodasi tuntutan yang ditempatkan pada mereka oleh dunia di sekitar mereka.

Seperti yang mereka lakukan, permintaan akan gaya pakaian, perangkat teknologi, aktivitas rekreasi, dan produk/layanan lainnya meningkat sementara permintaan akan alternatif lain memudar. Perubahan kondisi sosial biasanya terkait dengan perubahan sikap dan gaya hidup akibat peningkatan pendapatan , perubahan strata sosial maupun peningkatan dari perkembangan teknologi.

3.  Faktor Politik
Jadi faktor penting dalam berusaha atau berbisnis. Situasi politik yang tidak mendukung akan berdampak negatif bagi dunia usaha dan begitu pula sebaliknya. Faktor politik mencakup masalah hukum dan peraturan yang mengendalikan industri dan bisnis perorangan. Ada beberapa masalah yang perlu dipertimbangkan di sini termasuk keputusan fair trade, undang-undang antimonopoli, pajak, upah, dan kegiatan pemerintah lainnya yang dirancang untuk melindungi kelas yang berbeda dalam masyarakat.

4.  Faktor Teknologi
Teknologi terus membaik pada tingkat eksponensial. Perusahaan terbaik tetap berada di atas perubahan teknologi dan menggunakannya untuk mendapatkan lebih banyak pekerjaan dalam periode waktu yang lebih singkat. Pemasar harus menyadari perubahan yang mungkin mempengaruhi bisnis dan industri mereka. Perangkat, strategi, dan teknik baru dapat membantu bisnis tetap berada di depan persaingan dan menghindari keusangan. Setiap perusahaan yang ingin tetap unggul dan berkembang bisnisnya, maka harus selalu mengikuti trend perkembangan teknologi terkini, sehingga produk dan jasa yang dihasilkan dapat selalu uptodate sesuai dengan keinginan konsumen.